Apa jadinya bila pembiakan ayam bekisar dilakukan dengan proses inseminasi atau kawin suntik. Lebih banyak hasilnya, tentunya. Dan, bila berhasil, niscaya Anda bisa meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Ayam bekisar adalah jenis ayam hasil persilangan antara ayam hutan dengan indukan ayam kampung. Yang membuat menarik, ayam "campur" ini punya suara lantang dan warna menarik. Lantaran itu tak sedikit orang memilih memelihara ayam ini untuk dijadikan hobi.
Selain berfungsi sebagai hewan hias, jenis unggas yang menjadi maskot Provensi Jawa Timur, ini juga memiliki karakter suara khas sehingga acap dilombakan.
Lazimnya, pembiakan dengan metode kawin suntik dilakukan buat membiakkan sapi atau kambing. Tapi di Desa Banaran, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, beberapa warga yang dikomando Yatno mencoba cara itu buat membiakkan ayam bekisar.
Ide cemerlang Yatno itu lahir saat dia kesulitan membiakkan ayam bekisar dengan cara alami, warga setempat acap menyebut kawin dodokan. Soalnya ayam pejantan biasanya cuma bisa dikawinkan dengan 2 sampai 3 ekor indukan selama satu musim kawin.
Proses kawin alami pada ayam hutan pun tergolong rumit. Peternak harus melewati masa penjodohan terlebih dahulu sebelum pejantan mengawini indukan yang telah disiapkan.
Yatno putar otak. Apalagi permintaan ayam bekisar cukup tinggi. Mulai saat itulah Yatno mengembangkan metode inseminasi. Dan, di luar dugaan, hasilnya sangat memuaskan.
Yatno mengatakan, dengan cara kawin suntik, satu pejantan bisa membuahi lebih dari 20 ekor betina dengan tingkat kesuksesan mencapai 80 persen. Sudah begitu bisa dilakukan berulang-ulang.
Sukses Yatno menjadi buah bibir. Lelaki itu pun mulai kebanjiran pesanan. Banyak peternak yang ingin memakai jasanya buat membiakan bekisar mereka. Yatno biasa pasang harga Rp 150 ribu untuk setiap proses inseminasi.
Yatno bisa mengantongi Rp 7,5 juta per bulan. Itu baru dari jasa memberikan inseminasi. Koceknya jelas makin tebal karena dia juga menjual anakkan ayam bekisar berjenis kelamin jantan. Satu anakkan ayam biasa dilego antara Rp 75 ribu-Rp 100 ribu, tergantung bagus tidaknya indukan.
Yatno mengaku, bisa menetaskan 100 anakkan ayam bekisar jantan dalam satu kali proses kawin suntik. Jadi, coba bayangkan, berapa omzet Yatno dan kawan kawan tiap bulan. Tak sedikit pastinya.(ICH/Ferry Aquarius)
Sumber:
http://metrotvnews.com/metromain/news/2010/06/14/20387/Kawin-Suntik-Bisnis-Baru-Pembiakan-Ayam-Bekisar
Ayam bekisar adalah jenis ayam hasil persilangan antara ayam hutan dengan indukan ayam kampung. Yang membuat menarik, ayam "campur" ini punya suara lantang dan warna menarik. Lantaran itu tak sedikit orang memilih memelihara ayam ini untuk dijadikan hobi.
Selain berfungsi sebagai hewan hias, jenis unggas yang menjadi maskot Provensi Jawa Timur, ini juga memiliki karakter suara khas sehingga acap dilombakan.
Lazimnya, pembiakan dengan metode kawin suntik dilakukan buat membiakkan sapi atau kambing. Tapi di Desa Banaran, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, beberapa warga yang dikomando Yatno mencoba cara itu buat membiakkan ayam bekisar.
Ide cemerlang Yatno itu lahir saat dia kesulitan membiakkan ayam bekisar dengan cara alami, warga setempat acap menyebut kawin dodokan. Soalnya ayam pejantan biasanya cuma bisa dikawinkan dengan 2 sampai 3 ekor indukan selama satu musim kawin.
Proses kawin alami pada ayam hutan pun tergolong rumit. Peternak harus melewati masa penjodohan terlebih dahulu sebelum pejantan mengawini indukan yang telah disiapkan.
Yatno putar otak. Apalagi permintaan ayam bekisar cukup tinggi. Mulai saat itulah Yatno mengembangkan metode inseminasi. Dan, di luar dugaan, hasilnya sangat memuaskan.
Yatno mengatakan, dengan cara kawin suntik, satu pejantan bisa membuahi lebih dari 20 ekor betina dengan tingkat kesuksesan mencapai 80 persen. Sudah begitu bisa dilakukan berulang-ulang.
Sukses Yatno menjadi buah bibir. Lelaki itu pun mulai kebanjiran pesanan. Banyak peternak yang ingin memakai jasanya buat membiakan bekisar mereka. Yatno biasa pasang harga Rp 150 ribu untuk setiap proses inseminasi.
Yatno bisa mengantongi Rp 7,5 juta per bulan. Itu baru dari jasa memberikan inseminasi. Koceknya jelas makin tebal karena dia juga menjual anakkan ayam bekisar berjenis kelamin jantan. Satu anakkan ayam biasa dilego antara Rp 75 ribu-Rp 100 ribu, tergantung bagus tidaknya indukan.
Yatno mengaku, bisa menetaskan 100 anakkan ayam bekisar jantan dalam satu kali proses kawin suntik. Jadi, coba bayangkan, berapa omzet Yatno dan kawan kawan tiap bulan. Tak sedikit pastinya.(ICH/Ferry Aquarius)
Sumber:
http://metrotvnews.com/metromain/news/2010/06/14/20387/Kawin-Suntik-Bisnis-Baru-Pembiakan-Ayam-Bekisar
0 comments