Burung decu adalah salah satu jenis burung petarung (fighter) seperti halnya murai batu, kacer dan sulingan atau tledekan. Dengan tubuh sebesar burung gereja, burung decu jantan memiliki warna tubuh dominan dengan warna hitam dan ada warna putih di pantat dan bagian sayap. Decu betina hampir sama dengan jantan tetapi memiliki bulu yang lebih pudar warnanya.
Dari sisi suara, burung ini mampu membawakan berbagai jenis lagu tergantung isian yang diberikan kepadanya, tetapi dengan ciri utama lengkingan-lengkingan kristal.
Saat ketemua lawan kicau, dia akan berkicau sambil bergoyang buka sayap dan ekor seperti halnya burung kacer atau poci/sekoci.
Burung ini termasuk pemakan serangga dan mudah dipelihara bahkan ditangkarkan. Namun karena memang sudah sedikit populasinya, burung ini tidak sepopuler burung tledekan atau sulingan.
Ketika saya main ke Klaten sekitar pertengahan Februari 2010, melihat “sisa-sisa” penangkaran.decu di rumah teman, Om Widodo. Karena secara ekonomis burung ini relatif murah, penangkaran decu tersebut tidak terurus dan bahkan telantar sampai mati. Saat saya ke rumah Om Dodo, saya lihat ada dua betina decu yang sudah mati tidak terurus di atas bekas sarang. Burung-burung itu tinggal tulang belulang dan bulu… sungguh membuat hati miris. Sayang sekali.
0 comments